Jogja,
apa yang kalian pikirkan saat mendengar kata JOGJA ?
Malioboro?
Tugu?
Keraton?
Borobudur?
Prambanan?
Parangtritis?
Atau. . .
sumber: http://google.co.id
Apa jangan
jangan, masih ada yang bertanya. Apasih Jogja itu?
Menurutku,
jogja adalah dimana aku dan kamu bertemu.
Bukaan,
bukan itu.
Jogja adalah
provinsi yang masih berusaha mempertahankan nilai nilai luhur negeri dan budaya
ditengah gerusan zaman yang semakin hari, semakin keras ini. Dengan semakin bertambahnya penduduk dari
berbagai bangsa, ras dan suku yang membawa idealisme dan kebiasaan budaya
mereka masing masing, otomatis akan semakin berkurang kebudayaan dan idealisme
asli provinsi ini. Tetapi, Jogja seperti tetap ingin bertahan dari gerusan arus
globalisasi dengan menonjolkan ke-etnikannya.
Jogja
selalu terkenal dengan kata kata yang telah di sebutkan diatas. Tapi, apasih
yang lain dari Jogja? Mosok mek ngono
tok, rek. mBoseni ta. (Masa cuma gitu aja. Membosankan.)
Eits. Jangan salaah. Banyak yang
masih bisa dikunjungi dan dilakukan. Let’s #ExploreJogja !
Jogja cinta seni. Setiap hari,
selalu ada acara acara kesenian yang di adakan di berbagai gedung pertemuan,
lapangan, hingga di pinggiran jalan. Bagi
kalian para pecinta seni musik, tari, lukis, atau apapun itu, kemarilah,
merapatlah ke Jogja. Tempat yang sangat mengapresiasi ke-liar-an imajinasi para
pecinta seni.
Buat yang suka corat coret
dinding atau tembok, silahkaan. Beranikan diri untuk meminta izin kepada yang
memiliknya. Biasanya sih boleh. Kadang, lomba lomba menghias tembok juga
digelar untuk mewadahi imajinasi para “gravity”. Tapi, jangan jadi pengecut
yang asal nulis dan corat coret + tidak bertanggung jawab. Itu sih, bukan karya
seni. Tapi kejahatan. Yang pinter membuat mahakarya seperti patung atau seni
rupa lainnya, ada banyak “ruang pamer” bagi kalian, yang paling rame sih di
sepanjang jalan malioboro.
Selain lukis dan seni rupa, karya
seni lain seperti musik, juga di apresiasi. Biasanya, di sepanjang jalan
malioboro hingga titik nol kilometer, para pemain musik dan orkestra
bertebaran. Hasilnya lumayan lho, temenku ada yang pemain biola dan pernah
nyoba main biola disana, pertamakalinya main 150ribu-an, dan rekor temenku –yang
aku tau- adalah 800ribu-an semalam. Ngiler aku. Sayangnya, aku gak pinter main
biola atau alat musik lain. Bahkan, menyanyi sekalipun. Dan kalo cuma asal
doang, hasilnya gak seberapa, hampir samalah sama banci banci disana.
Bagi
yang suka menari, banyak sanggar yang terkenal di Jogja, salah satunya sanggar
tari Didi Nini Thowok. Masternya penari di Indonesia yang sudah go
Internasional. Atau kalo cuma penasaran, dan pingin nyoba nyoba gimana nari tradisional
itu, bisa beajar di nDalem Pujokusuman.
Maaf banget
bagi yang suka teater atau drama, aku kurang tahu banyak. Hehehe :p
Selain Prambanan sama Borobudur, apa lagi
cagar budayanya? Hohoho. Ada tamansari. Tempat pemandian Raja dan para
permaisurinya. Kalo sekarang sih, udah ndak dipakai lagi. Banyak banget spot
yang oke disana. Makanya banyak yang menjadikanya sebagai “studio foto”
dadakan. Selain itu, masih banyak candi candi yang bagus tapi belum begitu
terkenal.
ah, bosen, itu muluk. Kurang menantang. Mau
yang menantang? Tenang ajaa, liburan lo lo semua gak bakal garing kek keripik
gosong. Wisata adventure yang lagi hot hotnya nih goa pindul. Kayak arung jeram
gitu, tapi pake ban. Kalo mau arung jeram beneran, sungai progo tempatnya. Jangan
ngaku ngaku pecinta atau atlit rock climbing, kalo belom nyobain Karang Pantai
Siung. Tenaang, dijamin aman kok. Dan. Yang hanya ada di jogja adalah. Tour
lava merapi. Karena merapi hanya ada di Jogja. Hahaha. Tapi serius, asik
banget. Naik mobil2 gede, merasakan hembusan angin yang menerpa wajah lembut. Mah
opo-_- . Yang suka snorkeling, Jogja juga punya. Di pantai nglamboran,
kabupaten Gunung Kidul. Gak kalah kok sama gili trawangan di lombok. Tapi,
jangan coba coba snorkeling di parangtritis atau pantai pantai disebelahnya
yaa. Arusnya kuat, nanti bisa ketarik laut.
Masalah
makanan, hmm... kalo gudeg, udah bosen ya? Yaah, bisa mencoba nasi merah dengan
sayur lombok ijo. Apa itu? Coba aja di
Restoran Nielasary di Jalan Semanu, Gunungkidul.
atau Warung Makan Nasi Merah dan Lombok Ijo Mbah Wiji di Jl Pakem Turi km 1. Atau
kalo mau yang deket ya di Warung nDeso di daerah Tamansiswa.
Tambahan aja sih ya, kalo malem, main ke alun alun kidul enak tuh. Apalagi kalo perginya berdua. Terus habis itu ke bukit bintang. Sukses dah kalo mau nembak.
Hmmm, masih banyak sih sebenernya. tapi, capek nulisnya. Kalo pingin tahu lengkapnya, coba buka http://visitingjogja.com . Atau tanya tanya
sama penduduk lokal. InsyaAllaah ramah ramah dan baik semua.
Pokoknya, setiap sudut Jogja
menyimpan berbagai hal luar biasa setiap harinya.
Jadi, kapan main ke Jogja?
Jadi, kapan main ke Jogja?
0 komentar:
Posting Komentar